Puasa : Puasa Pada Hari Tasyriq
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ أَخْبَرَنَا مَالِكٌ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ سَالِمِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ
الصِّيَامُ لِمَنْ تَمَتَّعَ بِالْعُمْرَةِ إِلَى الْحَجِّ إِلَى يَوْمِ عَرَفَةَ فَإِنْ لَمْ يَجِدْ هَدْيًا وَلَمْ يَصُمْ صَامَ أَيَّامَ مِنًى
وَعَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ عُرْوَةَ عَنْ عَائِشَةَ مِثْلَهُ تَابَعَهُ إِبْرَاهِيمُ بْنُ سَعْدٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ
Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Yusuf, telah mengabarkan kepada kami Malik dari Ibnu Syihab dari Salim bin 'Abdillah bin 'Umar dari Ibnu 'Umar radhiallahu'anhuma, ia berkata, "Puasa (tiga hari) bagi orang yang melaksanakan haji tamattu' (yaitu yang melaksanakan umrah sebelum melaksanakan manasik haji) yaitu sampai hari 'Arafah. Bila mana ia belum juga membawa hewan kurban (Al Hadyu) sementara ia pun belum berpuasa, maka berpuasa di hari-hari Mina (pada hari-hari Tasyriq)." Dan dari Ibnu Syihab dari 'Urwah dari 'Aisyah seperti hadits ini juga dan dikuatkan oleh Ibrahim bin Sa'ad dari Ibnu Syihab.