Kitab: Mu’tarikul Aqrooni Fii I’jaazil Quraan, Juz 2 Hal 369, Imam Jalaluddin As-Syuyuuthi.
فأوحى الله إلى موسى: (أَنِ اضْرِبْ بِعَصَاكَ الْبَحْرَ فَانْفَلَقَ فَكَانَ كُلُّ فِرْقٍ كَالطَّوْدِ الْعَظِيمِ) ، فمرّ موسى مع قومه، وجاء فرعون، ودخل البحر مع جنوده فأغرقهم الله أجمعين.
Allaah JWA Mewahyukan Kepada Musa AS:
Lalu Kami wahyukan kepada Musa: “Pukullah lautan itu dengan tongkatmu”. Maka terbelahlah lautan itu dan tiap-tiap belahan adalah seperti gunung yang besar. (Q.S. Asy-Syu’ara (26) Ayat 63)
Maka Musa dan Kaumnya Melewati Laut, dan Disusul Fir’aun. Ketika Fir’aun dan Tentaranya Memasuki Laut Maka Allaah JWA Tenggelamkan Semuanya.
وقيل: إن فرعون لما عاين العذاب أراد الإيمان في حال الغرق، فرفع جبريل الطين وجعله في فِيه حتى استغاث بجبريل سبعين مرة، فلم يُغِثه، فعاتبه الله، وقال لجبريل: استغاث بك فرعون سبعين مرة فلم تغثه، وعِزَّتي وجلالي لو استغاث بي لأَغثته، وكذلك عاتب موسى لما استغاث به قارون فلم يغثه،
Dan Dikatakan:
Sesungguhnya Fir’aun Ketika Diazab dengan Tenggelam Oleh Allaah JWA Maka Dia Ingin Beriman Kepada Allaah JWA.
Maka Jibril Mengangkat Lumpur dan Memasukkan ke dalam Mulutnya. Lalu Fir’aun Meminta Tolong Kepada Jibril AS 70 Kali, Tetapi Jibril Tidak Menolongnya. Maka Allaah JWA Menegur Jibril AS, dan Berkata:
Fir’aun Meminta Tolong Kepadamu 70x Tetapi Kamu Tidak Menolongnya??? Demi Keagungan-Ku dan Kemuliaan-Ku, Andai Dia Meminta Tolong Kepada-Ku, Sungguh Aku Tolong Dia.
Begitu Juga Allaah JWA Menegur Nabi Musa AS Ketika Qorun Meminta Tolong Padanya, Tapi Nabi Musa Tidak Menolongnya.
Kitab: Al-‘Awaashim Wal Qowaashim Fiz-Zabbi ‘An Sunnati Abil Qoosim, Juz: 6, Hal: 148.
وقد أذكرني هذا قول يحيى بن معاذ رضي الله عنه في قوله تعالى: {فقُولا له قَوْلاً ليناً} [طه: ٤٤]: هذا لطفك بمن قال: أنا الله، فكيف لطفك بمن قال: أنت الله؟
Nabi Musa AS Berkata:
Ya Allaah, Sebesar Inikah Kelembutan dan Kasih Sayang kepada Orang Yang Mengaku Dirinya TUHAN???
Lalu Bagaimana Kelembutan dan Kasih SayangMu Kepada Orang Yang MenyembahMu Sebagai TUHAN???
ذكره ابن الجوزي في " زاد المسير " ٥/ ٢٨٨. وأخرج ابن أبي حاتم فيما ذكر السيوطي في " الدر المنثور " ٥/ ٥٨٠ عن الفضل بن عيسى الرقاشي أنه تلا هذه الآية: {فقُولا له قَولاً لَيِّناً} فقال: يا من يتحبب إلى من يُعاديه، فكيف بمن يتولاه ويناديه.
Dan Imam Ibnul Jauzi Telah Menyebutkan Di Dalam Kitab Zaadul Masiir, Juz 5 Halaman 288. Dan Hadits Yang Dikeluarkan Oleh Imam Ibnu Abi Hatim Sebagaimana Yang Disebutkan Imam As-Syuyuuthi Di Dalam Kitab Ad-Daarul Mantsuur Juz 5 Halaman 580, Dari Al-Fadhl bin ‘Isa Ar-Riqosyi Bahwa Dia Membaca Ayat: “Maka Berkatalah Kalian Padanya dengan Perkataan Yang Selembut-Lembutnya”. Maka Ayat Ini. Maka Nabi Musa Berkata: Wahai Dzat Yang Mencintai Orang Yang Menabuh (Genderang Peperangan), Maka Bagaimana (Cintamu) Kepada Orang Yang Menyerahkan Urusannya Pada-Nya dan Selalu Berdoa Pada-Nya.
Catatan:
Dalil Fir’aun Mengatakan Dirinya Beriman Sebelum Kematiannya
۞ وَجَـٰوَزْنَا بِبَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ ٱلْبَحْرَ فَأَتْبَعَهُمْ فِرْعَوْنُ وَجُنُودُهُۥ بَغْيًۭا وَعَدْوًا ۖ حَتَّىٰٓ إِذَآ أَدْرَكَهُ ٱلْغَرَقُ قَالَ ءَامَنتُ أَنَّهُۥ لَآ إِلَـٰهَ إِلَّا ٱلَّذِىٓ ءَامَنَتْ بِهِۦ بَنُوٓا۟ إِسْرَٰٓءِيلَ وَأَنَا۠ مِنَ ٱلْمُسْلِمِينَ
Dan Kami memungkinkan Bani Israil melintasi laut, lalu mereka diikuti oleh Fir’aun dan bala tentaranya, karena hendak menganiaya dan menindas (mereka); hingga bila Fir'aun itu telah hampir tenggelam berkatalah dia: “Saya percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil, dan saya termasuk orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)".
(Surat Yunus (10) Ayat 90)