PUASA SENIN DAN KAMIS

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
تُعْرَضُ الأَعْمَالُ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِى وَأَنَا صَائِمٌ
“Berbagai amalan dihadapkan (pada Allah) pada hari Senin dan Kamis, maka aku suka jika amalanku dihadapkan sedangkan aku sedang berpuasa.”
 (HR. Tirmidzi no. 747. Shahih dilihat dari jalur lainnya).

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau mengatakan,
إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ يَتَحَرَّى صِيَامَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ.
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa menaruh pilihan berpuasa pada hari senin dan kamis.” 
(HR. An Nasai no. 2360 dan Ibnu Majah no. 1739. Shahih)

حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مَهْدِيٍّ حَدَّثَنَا مَهْدِيُّ بْنُ مَيْمُونٍ عَنْ غَيْلَانَ بْنِ جَرِيرٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَعْبَدٍ عَنْ أَبِي قَتَادَةَ قَالَ سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ الِاثْنَيْنِ فَقَالَ فِيهِ وُلِدْتُ وَفِيهِ أُنْزِلَ عَلَيَّ
Telah menceritakan kepada kami 'Abdur Rahman bin Mahdi, telah menceritakan kepada kami Mahdi bin Maimun dari Ghailan bin Jarir dari 'Abdullah bin Ma'bad dari Abu Qatadah berkata, Rasulullah ﷺ ditanya tentang puasa hari Senin, beliau bersabda; pada hari itu aku dilahirkan dan wahyu diturunkan."
(H.R. Ahmad: 21508)

Ayo Kita Fahami Apa Maksud *Perbedaan*. Ingat Yaaa, Perbedaan Yang Dimaksud Adalah Perbedaan Dalam Agama, Bukan Diluar Agama.

Ada Malam Ada Siang, Itu Indah.
Ada Joko Ada Munaroh, Itu Indah
Itu Masalah Diluar Agama.

Masalah dalam Agama, Harus Berhati-hati, Tidak Semua Berbeda 
Karena Kadang Nabi Memberikan 1 Contoh, Kadang 2 Contoh, Kadang 3 sampai 4 Contoh.

Jika Dalilnya Ada 4 Namun Berbeda, Maka:
1. Cari Hadits Yang Lebih Kuat.
2. Jika Semua Kuat, Maka Cari Pendapat Yang Diambil Oleh Mayoritas Ulama.
3. Jika Mayoritas Ulama Mengunggulka 2 Hadits, Maka Silahkan Gunakan 2 Hadits Tersebut.

Sebagai Ummat, Maka Harus Kita 
1. MINTA/Cari Dalilnya,
2. Baca Dalilnya, 
3. Teliti Dalilnya.

*Contoh Kasus*
1. Cari Dalilnya:
Contoh Dalil Puasa Pada Hari Lahir. Ini Dalilnya:
سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ الِاثْنَيْنِ فَقَالَ فِيهِ وُلِدْتُ وَفِيهِ أُنْزِلَ عَلَيَّ
Rasulullah ﷺ ditanya tentang puasa hari Senin, beliau bersabda; pada hari itu aku dilahirkan dan wahyu diturunkan."
(H.R. Ahmad: 21508)

2. Baca Dalilnya

3. Teliti Dalilnya:
Setelah Dibaca:
👉🏻 Nabi Muhammad Ditanya Tentang Puasa Hari Senin.
👉🏻 Jawaban Nabi karena Saya Pada Hari Senin.
👉🏻 Jika Diteliti, Sebenarnya Nabi Muhammad SAW Hanya Ingin Memberi Informasi.
👉🏻 karena Ini bersifat Pertanyaan, Maka Jawabannya Adalah *Informasi Bukan Perintah.*
👉🏻 Jika Dalil Di Atas Adalah Perintah Untuk Hari Lahir, *Harusnya Ada Perintah atau Penekanan* (seperti ini): *"Maka Berpuasalah Kamu Pada Hari Lahir"*

Tapi Nyatanya Tidak Ada Penekanan, Maka Dalam Ilmu Hadits Ini Adalah Informasi Bukan Perintah Sebuah Ibadah...

👉🏻 JIKA INI PERINTAH, MAKA SAHABAT, TABI'IN DAN TABI'UT TAABI'IIN Pasti Sudah DULUAN BERPUASA Pada Hari Lahir,
👉🏻 ALHASIL TIDAK DITEMUKA SATU RIWAYAT, PARA SAHABAT DAN MURIDNYA BERPUASA PADA HARI LAHIR.

Ini Penjelasan Saya Untuk Bapak-Bapak Takmir - Agar Tidak Rancu dengan Hadits Yang Beredar.
Lebih Baik *Minta* Dalilnya, *Baca* Dalil, *Teliti* Dalilnya.

Semoga Manfaat Untuk Para Takmir Masjid 🙏🏻🙏🏻🙏🏻

Abu 'Abdillaah Faqeeh
(Muhammad Iqbal)

Blog Post

Related Post

Back to Top

Islamic Calendar Widgets by Alhabib

Telah Dikunjungi