Jangan Salah Faham Yaaa...
Yang Dimaksud dengan Dalil Adalah Dalil Yang Sudah Disepakati Ke-Shohih-annya, Bukan Dalil Lemah Lalu Menjadi Perdebatan. Okeeeyyy
۞ وَلَا تُجَادِلُوْٓا اَهْلَ الْكِتٰبِ اِلَّا بِالَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُۖ اِلَّا الَّذِيْنَ ظَلَمُوْا مِنْهُمْ وَقُوْلُوْٓا اٰمَنَّا بِالَّذِيْٓ اُنْزِلَ اِلَيْنَا وَاُنْزِلَ اِلَيْكُمْ وَاِلٰهُنَا وَاِلٰهُكُمْ وَاحِدٌ وَّنَحْنُ لَهٗ مُسْلِمُوْنَ
"Janganlah kamu mendebat Ahlulkitab melainkan dengan cara yang lebih baik, kecuali terhadap orang-orang yang berbuat zalim di antara mereka. Katakanlah, “Kami beriman pada (kitab) yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepadamu. Tuhan kami dan Tuhanmu adalah satu. Hanya kepada-Nya kami berserah diri.”"
(QS. Al-'Ankabut[29] : 46)
Tapi Jika Dalil Shohih Dibenturkan dengan Dalil Dho'if apalagi Palsu, Hindari Perdebatan. Sesama Dalil Shohih Saja Jangan Berdebat, Apalagi Dengan Dalil Dho'if atau Palsu, Hehehehe...
Karena Allaah JWA Gak Suka Perdebatan Yang Tidak Berujung.