Berhenti Berbangga dengan Organisasi atau Kelompok, Allaah JWA Tidak Suka. Itulah Sebab Muslim Terpecah.
يٰٓاَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوْا مِنَ الطَّيِّبٰتِ وَاعْمَلُوْا صَالِحًاۗ اِنِّيْ بِمَا تَعْمَلُوْنَ عَلِيْمٌ ۗ
"Allah berfirman, “Wahai para rasul, makanlah dari (makanan) yang baik-baik dan beramalsalehlah. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."
Allaah JWA Memulai Ayat Ini dengan Memanggil Para Rosul Untuk Makan Makanan Terbaik. Artinya bukan hanya makannya saja, tetapi cara mencarinya dengan cara yang baik. Seolah-olah Allaah JWA ingin mengajarkan kepada kita bahwa dari makanan terbaik dapat menghasilkan amalan terbaik.
Oleh sebab itu, Allah melanjutkan ayatnya dengan kalimat beramal lah kalian dengan amal yang sholeh.
Dalam tatanan bahasa Arab, Sholih memiliki beberapa makna bisa berarti baik, sesuai, cocok dan semisalnya.
Jika kita perhatikan, maka yang dimaksud dengan amal sholeh adalah amalan atau ibadah yang baik serta bersesuaian dan mencocoki dengan apa yang sudah dicontohkan oleh Nabi shallallahu alaihi wasallam.
Lalu ayat ini ditutup dengan kalimat sesungguhnya Aku Maha mengetahui Apa yang kamu kerjakan, memiliki makna bahwa Allah tidak menyia-nyiakan orang-orang yang berusaha untuk berproses mengikuti Sunnah yaitu yang mencocoki dan menyesuaikan apa yang sudah diajarkan.
=====
وَاِنَّ هٰذِهٖٓ اُمَّتُكُمْ اُمَّةً وَّاحِدَةً وَّاَنَا۠ رَبُّكُمْ فَاتَّقُوْنِ
"Sesungguhnya (agama tauhid) inilah agama kamu, agama yang satu, dan Akulah Tuhanmu. Maka, bertakwalah kepada-Ku.”"
Ayat ini dimulai dengan kalimat Inna yang artinya sungguh (sebagai penekanan) bahwa memang agama ini adalah agama yang datang dari Tuhan Yang satu diajarkan oleh satu Nabi, sehingga sekecil apapun agama, ibadah, syariat pasti berdasarkan Wahyu.
=====
فَتَقَطَّعُوْٓا اَمْرَهُمْ بَيْنَهُمْ زُبُرًاۗ كُلُّ حِزْبٍۢ بِمَا لَدَيْهِمْ فَرِحُوْنَ
"Lalu mereka (para pengikut rasul) terpecah belah dalam urusan (agama)-nya menjadi beberapa golongan. Setiap golongan bangga dengan apa yang ada pada mereka (masing-masing)."
Allaah JWA Mengingatkan Akibat Jika Terlalu Fanatik dengan Pendapat Bahkan Golongan. Semua Terpecah, dan Saling Mengaku Golongan Yang Paling Benar. Padahal Ayat Sebelum Ini Mengatakan "Ana Robbukum" Aku adalah Tuhan, Pengurus, Pembimbing Kalian, Ayo Bertaqwa, Ayo Yakin dengan Apa Yang Diwahyukan.
Akibatnya Ketika Seseorang Sudah Fanatik, Maka Mereka Akan Berbangga Tanpa Mau Mengambil Pelajaran.
=====
فَذَرْهُمْ فِيْ غَمْرَتِهِمْ حَتّٰى حِيْنٍ
"Maka, biarkanlah mereka dalam kesesatannya sampai waktu yang ditentukan."
(QS. Al-Mu'minun[23] : 51-54)
Jangan Urusi Orang-Orang Yang Sudah Diberi Nasehat (Informasi) Agar Berpegang Teguh Pada AlQuraan dan As-Sunnah Tetapi Masih Fanatik Pada Golongan dan Kelompoknya Masing-Masing karena Mereka Berada Dalam Kesesatan Yang Nyata Sampai Waktu Yang Ditentukan. Tugasmu Hanya Mengingatkan, Bukan Memaksakan.
=====
مِنَ الَّذِيْنَ فَرَّقُوْا دِيْنَهُمْ وَكَانُوْا شِيَعًا ۗ كُلُّ حِزْبٍۢ بِمَا لَدَيْهِمْ فَرِحُوْنَ
"(Orang-orang Musyrik yaitu) orang-orang yang memecah-belah agama mereka sehingga menjadi beberapa golongan. Setiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada mereka."
(QS. Ar-Rum[30]:32)
======
Ayo Fahami...
Bahwa Organisasi Itu Salah Satu Cara Bagaimana Memahami Agama, Bukan Malah Menjadi Pemecah. Jika Menjadi Pemecah, Maka Organisasi/Kelompok Adalah Hal Yang Membahayakan, dan Sesuatu Yang Membahayakan Bukanlah Datang dari Islam.
Fahami Makna Perbedaan
Ketika Tata Cara Ibadah Masih Berdasarkan Dalil Yang Shohih (Benar), Maka Masih Dikatakan Satu Sekalipun Dari Penglihatan Mata Berbeda.
Tetapi Ketika Cara Ibadah Tidak Berdasarkan Dalil yang Shohih (Benar) atau Bahkan Berdasarkan Dalil Yang Lemah, Maka ini yang Dimaksud dengan Perbedaan.
Karena Ibadah Tidak Boleh Berdasar Pada Dalil Lemah Terlebih Pada Hawa Nafsu (Semau Gue).